Adalah jenis sistem telekomunikasi yang
menggunakan gelombang radio untuk membawa sinyal dan pesan melewati jarak
tertentu.Jaringan Wireless mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jaringan
kabel pada umumnya. Pada Jaringan Wireless / Wifi / Nirkabel banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja dan kehandalan dari jaringan Wireless. Beberapa hal secara
teknisnya adalah Panjang Gelombang (Wavelength),
Frekuensi yang digunakan dalam transmisi data, dan Amplitudo (kekuatan sinyal),
dan EIRP (Effective Isotropic Radiated
Power).Hal tersebut diatas biasa dibicarakan juga pada sinyal gelombang
Radio.Tentunya karena Jaringan Wireless menggunakan Gelombang Radio untuk
transmisi datanya.Karena media transmisinya menggunakan sinyal radio (RF) maka
tentunya banyak faktor alam juga yang mempengaruhi. Beberapa penjelasan dari
yang disebutkan diatas adalah sebagai berikut :
1. Panjang
Gelombang (Wavelength)
Panjang
Gelombang adalah jarak antara
1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya secara horizontal.Gelombang /
sinyalnya adalah sinyal Sinus.Sinyal ini awalnya di mulai sebagai sinyal AC
yang di generate oleh transmitter / pemancar didalam sebuah Access Point (AP)
dan dikirim ke antenna, dimana di radiasikan sebagai gelombang sinus. Selama
proses ini, arus mengubah medan elektromagnetik disekitar antena, sehingga
antena mengirim sinyal elektrik dan magnetik.
2.
Frekuensi(Hz)
Frekuensi menentukan seberapa sering singnal terlihat
/muncul.Frekuensi biasa diukur dalam besaran detik, direferensikan sebagai
cycle.
Beberapa fakta tentang Frekuensi :
- 1 Cycle = 1 Hz
- Frekuensi tinggi memiliki jangkauan jarak
lebih pendek
- Ketika sinyal muncul 1x dalam 1 detik = 1 Hz
- 10x dalam 1 detik = 10 Hz
- 1 Juta x dalam 1 detik = 1 MHz
- 1 milliar x dalam 1 detik = 1 GHz
3. Amplitudo
Amplitudo adalah jumlah energi yang di berikan dalam
sebuah signal.Orang-orang di FCC dan ETSI (European Telecommunications
Standards Institute) mengatur Amplitudo yang boleh digunakan.Untuk melihat
amplitudo.
4. EIRP
(Effective Isotropic Radiated Power)
EIRP adalah total energi yang di keluarkan oleh
sebuah access point dan antena. Saat sebuah Access Point mengirim energinya ke
antena untuk di pancarkan, sebuah kabel mungkin ada diantaranya. Beberapa
pengurangan besar energi tersebut akan terjadi di dalam kabel. Untuk
mengimbangi hal tersebut, sebuah antena menambahkan power / Gain, dengan
demikian power bertambah.Jumlah penambahan power tersebut tergantung tipe
antena yang digunakan.FCC dan ETSI mengatur besar power yang bisa dipancarkan
oleh antena.EIRP inilah yang digunakan untuk memperkirakan area layanan sebuah
alat wireless.
Rumus dari EIRP adalah :
EIRP = Power Output Transmitter (AP) -
Cable loss + Antenna Gain
Kemudian ada beberapa faktor yang mempengaruhi transmisi
sinyal wireless di udara, seperti Free
Path Loss, Penyerapan Sinyal, Pemantulan Sinyal, Pemecahan Sinyal,
Pembelokan Sinyal dan Line of Sight
(LOS).
a.
Free
Path Loss
Model dimana sebuah sinyal yang menjauhi
sumbernya makin lama akan menghilang. Ilustrasinya seperti saat anda
menjatuhkan batu secara vertikal ke sebuah kolam air, akan terbentuk gelombang
yang menjauhi titk batu dijatuhkan dan semakin jauh
semakin menghilang, namun tidak berhenti, hanya menghilang.
b. Penyerapan/
Peredaman Sinyal (Absorption)
Seperti diketahui semakin besar Amplitudo
gelombang (Power) semakin jauh sinyal dapat memancar. Ini baik karena dapat
menghemat acess point dan menjangkau lebih luas. Dengan mengurangi besar
amplitudo (Power) suatu sinyal, maka jarak jangkauan sinyal tersebut akan
berkurang. Faktor yang mempengaruhi transmisi wireless dengan mengurangi
Amplitudo (Power) disebut Absorption (Penyerapan sinyal).Efek
dari Penyerapan adalah panas. Masalah yang dapat dihadapi ketika signal di
serap seluruhnya adalah, sinyal berhenti. Namun efek ini tidak mempengaruhi/
merubah panjang gelombang dan frekuensi dari sinyal tersebut.
Contoh benda yang dapat menyeram/meredam sinyal : tembok, tubuh manusia, dan
karpet. Benda yang dapat menyerap/meredam sinyal dapat juga meredam suara.Peredaman
ini perlu diperhitungkan juga saat akan mendeploy jaringan wireless dalam
gedung, terutama bila ada kaca dan karpet. karena dalam hal ini peredaman
sinyal akan terjadi.
c. Pemantulan
Sinyal
Sinyal radio bisa memantul bila menemui
cermin/kaca. Biasanya banyak terjadi pada ruangan kantor yang di sekat.
Pemantulan pun tergantung dari frekuensi sinyalnya.Ada beberapa frekuensi yang
tidak terpengaruh sebanyak frekuensi yang lainnya.Dan salah satu efek dari
pemantulan sinyal ini adalah terjadinya Multipath.Multipath artinya signal
datang dari 2 arah yang berbeda. Karakteristiknya adalah penerima kemungkinan
menerima signal yang sama beberapa kali dari arah yang berbeda. Ini tergantung
dari panjang gelombang dan posisi penerima. Karakteristik lainnya adalh
Multipath dapat menyebabkan sinyal yang = nol, artinya saling membatalkan, atau
dikenal dengan istilah Out Of Phase signal.
d. Pemecahan
Sinyal (Scattering)
Isu dari pemecahan sinyal terjadi saat sinyal
dikirim dalam banyak arah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa objek yang
dapat memantulkan signal dan ujung yang lancip, seperti partikel debu di air
dan udara. Ilustrasinya adalah menyinari lampu ke pecahan kaca. Cahaya akan
dipantulkan ke banyak arah dan menyebar. Dalam skala besar adalah bayangkan
saat cuaca hujan.Hujan yang besar mempunyai kemampuan memantulkan sinyal.Itu
lah penyebabnya disaat hujan, sinyal wireless dapat terganggu.
e. Pembelokan
Sinyal (Refraction)
Refraction adalah perubahan arah, atau
pembelokan dari sinyal disaat sinyal melewati sesuatu yang beda masanya.
Sebagai contoh sinyal yang melewati segelas air.Sinyal ada yang di pantulkan
dan ada yang dibelokkan.
f.
LOS (Line
of Sight)
Line
of Sight artinya suatu
kondisi dimana pemancar dapat melihat secara jelas tanpa halangan sebuah
penerima.Walaupun terjadi kondisi LOS, belum tentu tidak ada gangguan pada
jalur tersebut.Dalam hal ini yang harus diperhitungkan adalah penyerapan
sinyal, pemantulan sinyal, pemecahan sinyal.Bahkan dalam jarak yang lebih jauh
bumi menjadi sebuah halangan, seperti kontur bumi, gunung, pohon, dan halangan
lingkungan lainnya.